Review: Lippy Scrub in Creme Brulee [SPONSORED]
Hello everyone ~
Hari ini aku akan
mereview sebuah produk yang lagi hits banget belakangan di Instagram, yaitu lip
scrub! Sejujurnya aku sih nggak tertarik untuk beli lip scrub karena well, bisa
dibuat sendiri kan versi DIY-nya. Tinggal nambahin gula pasir aja ke resep ini,
and ta-daaa sudah jadi deh lip scrubnya. Namun saat ditawari Amethyst ID untuk
mencoba lip scrub buatan mereka, aku pun jadi penasaran. Kira-kira apa sih
bedanya dengan lip scrub DIY yang biasa kita buat sendiri?
Sebelumnya yuk kita
berkenalan dulu dengan Amethyst. Amethyst adalah sebuah merk lokal yang menjual
berbagai macam produk homemade yang 100% menggunakan bahan natural. Menarik
kan! Nah, salah satu best seller dari Amethyst ini ialah lip scrub. Meski
bukanlah pelopor homemade natural lip scrub di Indonesia, namun banyak yang
sudah jatuh cinta dengan Lippy Scrub buatan mereka ini.
Product
Info
Lippy Scrub in Crème Brulee
Brand:
Amethyst
Netto
Weight/Content: 15 gram
Origin:
Indonesia
Where
to buy: @amethyst.id (Instagram)
Price:
IDR 40,000
Ingredients
Lippy Scrub ini memiliki
packaging jar kecil yang terbuat dari plastik. Di bagian tutup jar ada
tercantum nama dan jenis rasa lip scrub didalamnya. Kali ini aku berkesempatan
untuk mencoba rasa Crème Brulee. Sayangnya, tutup jar ini tidak bisa menutup rapat semenjak awal dibuka. Tutupnya
longgar, jadi kurang praktis untuk dibawa berpergian. Huhu, aku harap hanya
punyaku saja yang begini.
Saat pertama membuka
produk, langsung tercium aroma caramel yang manis. Burnt sugar gitu, deh. Enak
banget! Wanginya nggak terlalu kencang, nggak norak maupun berlebihan. Nggak tercium
seperti bau sintetik juga, karena aroma
ini berasal dari hasil infusi biji vanilla organik di bahan EVOO.
Seperti yang terlihat di
foto, jar ini amat penuh berisi produk. Untuk pemakaian sih aku langsung colek
dengan jari, nggak pakai spatula karena tekstur lip scrub yang padat sehingga dengan
panas tubuh kita produk ini akan menjadi sedikit lebih lunak teksturnya dan
mudah dioleskan di bibir.
Tekstur dari Lippy Scrub
ini tidak terlalu halus, tidak terlalu kasar juga. Butiran gula yang digunakan
pas, tidak terlalu besar maupun kecil. Untuk bahan eksfoliasi selain gula, pada
produk ini juga digunakan walnut shell powder.
Berdasar pengamatanku sih, proposi dari walnut shell powder ini lebih besar
dari gula sehingga lip scrub ini tidak harsh. Eits, jangan salah lho. Walnut
shell powder ini dapat mengeksfoliasi dengan baik meski hanya terlihat seperti
bintik bintik kecil hitam saja!
Amethyst tidak
mencantumkan bagaimana cara penggunaan produk yang semestinya karena memang tidak
ada aturan baku mengenai cara eksfoliasi bibir. Setelah mencoba dengan metode
(ceileh, bahasa elu Lin!) berbeda, aku menemukan cara pemakaian terbaik menurut
versi aku:
- Ambil produk secukupnya.
- Oleskan secara rata di bibir menggunakan jari.
- Diamkan 7-10 menit hingga produk terasa lumer di bibir.
- Pijat bibir dengan lembut, dengan metode melingkar.
- Ambil tisu kering atau waslap basah, bersihkan sisa lip scrub.
- Aplikasikan lip balm kesukaan! (you may skip this, karena sesungguhnya sudah terasa lebih lembab sih setelah scrub karena produk ini sudah mengandung madu dan bahan lain yang berfungsi menjaga kelembaban bibir)
Oke, kenapa kok aku
menyarankan untuk didiamkan dulu produknya di bibir sebelum kita mulai
eksfoliasi? Alasannya yang pertama ialah tekstur dari Lippy Scrub ini yang agak
padat. Baiknya kita diamkan dulu agar produk bereaksi dengan panas tubuh dan
menjadi agak lumer, agar bibir tidak luka saat eksfoliasi. Ini optional sih,
namun aku merasa bibir yang lembut unyu kasihan juga kalau digosok dengan krim
berbutir padat gitu.
Yang kedua, yuk kita
intip ke komposisi dari produk. Sayang dong, produk ini sudah dibuat dari 100%
bahan natural yang aman dan pastinya baik untuk bibir lho. Masa kita
aplikasikan dan pakai hanya sekitar 1 menit saja, mana terasa efeknya? Hanya
mengeksfoliasi kulit permukaan bibir dong, sedangkan lapisan kulit yang lebih dalam tidak
ternutrisi dengan bahan-bahan baik yang terkandung di produk. Rugi dong, maka dari itu baiknya didiamkan dulu agar bahan baik lainnya terserap.
Perbedaan setelah
eksfoliasi dengan sebelum memang tidak terlalu terlihat pada foto, namun
bibirku terasa lebih lembut dan lembab setelah eksfoliasi. Karena warna asal
bibirku agak pucat, setelah eksfoliasi warnanya agak memerah (karena digosok
sih ya…) namun ya tidak bisa menjadi rosy ataupun menjadi lebih merah, lha wong aslinya sudah pucat kurang berpigmen gitu. Paling maksimal sih, dengan
pemakaian rutin seminggu 2x, bibirku tampak lebih sehat dan jarang terasa
kering lagi.
Score
Last
Words?
Aku
suka banget dengan Lippy Scrub dari Amethyst ini. Teksturnya dan aroma yang
amat yummy membuat eksfoliasi bibir menjadi menyenangkan. Setelah eksfoliasi
dapat langsung terasa, bibirku nampak lebih sehat dan lembut serta tidak
kering. Sayang tutup dari kemasan jar produk ini agak longgar, namun overall
aku suka dengan produk ini. Kurang jelas juga produk ini dapat bertahan berapa
lama sebelum kadaluarsa karena tidak dicantumkan tanggal kadaluarsa maupun
instruksi maksimal penyimpanan produk sejak pertama dibuka, namun dengan
pemakaian rutin seminggu 2x produk ini dapat habis dalam waktu sekitar 3-4
bulanan.
***
Kalau
kalian penasaran dan ingin mencoba juga produk ini, yuk langsung aja melipir ke
lapak Amethyst di sini!
Instagram:
@amethyst.id
Facebook:
Amethyst
Cuma
40,000 saja lho. Murah banget kan? Produk ini sih sekarang menjadi salah satu
favorit aku :D dan sukses membuatku malas membuat DIY lip scrub lagi karena
produk ini lebih instan dan pengaplikasiannya lebih mudah. Hihi.
Happy
Sunday peeps ♥ xo
0 kisses